علم البيان
Ilmu Bayaan
Dalam bahasa Arab ada perkataan:
1- زعيمنا كالأسد فى الإقدام
") pemimpin kita berani “seperti singa”)
2- رايت غضنفرا يخطب القوم على
المنبر
(saya melihat “singa” sedang
berpidato diatas mimbar dihadapan suatu kaum)
3- زارانا أبو الحرب
(telah berkunjung kepada kami
“bapak perang”
Semua contoh diatas menunjukan satu pengertian yaitu “berani,
maju pantang mundur”, hanya redaksinya berbeda-beda. Yang pertama
mempergunakan tasybih, yang kedua menggunkan majaz isti’aroh dan yang ketiga
mempergunakan kinayah.
Ilmu untuk mengetahui cara menyusun
susatu pengertian dengan bermacam-macam redaksi, dinamakan Ilmu Bayaan.
علم البيان هو علم يعرف به إيراد المعنى الواحد
بطرق مختلفة فى وضوح الدلالة عليه.
Dengan pengertian diatas, Ilmu Bayaan
membahas tentang:
1-
التشبيه
2- المجاز
3- الكناية
التشبيه
TASBYIH
Contoh :
كلام فلان كالشهد فى الحلاوة
)bicara
sipolan laksana madu manisnya)
قلبه كالحجارة فى القسوة
(hatinya keras laksana batu)
Pada contoh pertama, menyerupakan perkataan
kepada madu dalam segi manisnya. Dalam contoh kedua, menyerupakan hati dengan
sifat batu yang keras. Susunan kalam yang seperti ini dinamakan “Tasybih”. Jadi
Tasybih adalah menyerpakan sesuatu dengan yang lain dalam satu keadaan dengan
mempergunakan alat-alat tertentu.
التشبيه هو إلحاق أمر بأمر فى معنى بأداة
Dalam bab Tasybih ada tiga
pembahasan :
1.
Rukun-rukun Tasybih
2.
Bagian-bagian Tasybih
3.
Tujuan Tasybih
Rukun Tasybih
Rukun Tasybih ada empat :
a.
Musyabbah
b.
Musyabbah bih
c.
Wajhusy-syibih
d.
Adatuttasybih
Musyabbah adala sesuatu
yang diserupakan
Musyabbah bih adalah
sesuatu yang diserupai
Wujhusy-syibih adalah
suatu sifat tertentu dimana musyabbah dan musyabbah bih bercampur disana (titik
persamaan)
Adatuttasybih adalah
lapadz yang menunjukan adanya pengertian serupa menyerupai, seperti: kaaf,
mistlu, nahwu, ka-anna dan sebangsanya.
Pada contoh prtama tadi
adala lapadz kalaamu adalah musyabbah, asy-syahdi adalah
musyabbah bih, kaaf adalah adatuttasybih dan halawah adalah wajah
syibih.
Macam-Macam Tasybih
A. Ditinjau dari segi “adatuttasybih”, tasybih itu terbagi
menjadi dua:
1. Tasybih Mursal
2. Tasybih Mu-akkad
B. Ditinjau dari segi “Wajah Syibih”, tasybih itu terbagi
menjadi empat:
1. Tasybih Mujmal
2. Tasybih Mufashol
3. Tasbyih Tamsil
4. Tasybih Ghair Tamsil
C. Ditinjau dari segi “adat” dan “wajah”, tasybih terbagi
menjadi dua:
1. Tasybih Baligh
2. Tasybih Ghair Baligh
D. Ditinjau dari segi Thorofain, tasybih itu terbagi menjadi
empat:
1. Tasybih Maqlub
2. Tasybih Ghair Maqlub
3. Tasybih Dlimni
4. Tasybih Ghair Dlimni
1.
Tasybih Mursal
Ialah tasybih yang disebut
adatnya, seperti kata:
أنا كالماء إن رضيت صفاء # وإذا ما سخطت كنت
لهيبا
(aku laksana air dalam segi bening jika aku suka, dan jika aku
marah aku jadi api)
2.
Tasybih Muakkad
Ialah tasybih yang dibuang adatnya, seperti
kata:
أنت نجم فى رفعة وضياء # تجتليك العيون شرقا وغربا
(engkau adalah bintang dalam segi tinggi dan terang, dapat
dilihat dari timur dan barat)
3.
Tasybih Mujmal
Ialah tasybih yang dibuang wajah syibih nya,
seperti kata:
فكأن لذة صوته ودبيبها # سنة تمشى فى مفاصل نعس
(maka enak suaranya dan menyelinap didalam tubuh seakan-akan
kantuk yang bertamasya dalam tulang sendi orang yang ngantuk)
Maksudnya adalah pengaruh lagu yang merdu yang
masuk jiwa dengan pengaruh kantuk yang menyelinap pada tubuh orang yang sedang
kantuk. Disini tidak disebut wajah syibih.
4.
Tasybih Mufashol
Ialah tasybih yang disebut
wajah syibih nya, seperti kata:
كالسيف فى إخدامه والغيث فى إرهامه والليث فى
إقدامه
(laksana pedang tajamnya, laksana huj lebatnya, laksana singa
beraninya)
5.
Tasybih Tamstil
Ialah tasybih yang wajah syibih nya dari
pengertian yang banyak, diambil dari kata yang berbilang, seperti kata:
وقد لاح بالفجر الثريا كما ترى كعنقود ملاحية
حين نورا
(tampaklah bintang Tsuroya waktu fajar seakan-akan seberkas anggur lonjong
tatkala mengembang)
Wajah syibih nya adalah bentuk
bulat-kecil-saling berdekatan satu sama lain menurut pandangan mata. Jelas
wajah syibih dibuat dari kata yang berbilang.
6.
Tasybih Ghair Tamstil
Ialah yang wajah syibih nya tidak berbilang,
seperti pada kalimat:
وكأن إيماض السيوف بوارق وعجاج خيلهم سحاب مظلم
(kilatan pedang seakan-akan kilat, dan debu kuda mereka
seakan-akan mega mendeng)
Maksudnya adalah menyamakan pedang yang putih
dengan kilat, dan kepulan pasir yang ditimbulkan oleh kuda-kuda yang berlari
cepat dengan mega mendung. Wajah syibih pada tasybih pertama adalah
berkilau-kilauan, sedangkan wajah syibih pada tasybih kedua adalah gelap.
7.
Tasybih Baligh
Ialah tasybih yang dibuang adat dan syibihnya,
seperti pada kalimat:
أنت شمس أنت بدر # أنت نور فوق نور . أنت إكسير
وغالى # أنت مصباح الصدور
(engkau matahari, engkau bulan purnama, engkau cahaya diatas
cahaya, engkau emas yang mahal, engkau pelita hati)
Jika yang dibuang hanya
adat nya atau wajah nya saja tetap disebut tasybih baligh tapi nilainya
berkurang alias kurang indah kata-katanya.
8.
Tasybih Ghair Baligh
Ialah tasybih yang di sebut wajh dan adat nya,
seperti pada kalimat:
هو كالليث فى الشجاعة
(keberaniannya laksana singa)
9.
Tasybih Maqlub
Ialah tasybih yang dibalikan; yakni yang
sebenarnya musyabbah dijadikan musyabbah bih dan yang seharusnya musyabbah bih
dijadikan musyabbah, contoh pada kalimat:
1- لا أحب شرب الدم لأنه كالكيشاف
(saya tidak mau minum darah karena seperti kecap)
Dalam kalimat ini, darah disamakan dengan kecap padahal seharusnya
kebalikannya. Hal ini hal ini untuk memberi kesan mutakalim tidak menyukai
kecap.
2- وبدا الصباح كأن غرته وجه الخليفة حين يمتدح
(telah terbit pajar, cahayanya seakan-akan wajah khalifah ketika
menerima fujian)
Pada kalimat ini, terangnya pajar diibaratkan wajah khalifah, padahal
mestinya sebaliknya. Hal ini untuk memberi gambaran bahwa wajah khalifah lebih
hebatm lebih cemerlang daripada fajar yang sedang menyingsing.
10.
Tasyih Ghiar Maqlub
Ialah tasybih biasa yang dimana yang musyabbah
dijadikan musyabbah dan musyabbah bih dijadikan musyabbah bih.
11.
Tasybih Dlimni
Ialah musyabbah dan musyabbah bih nya (thorofain)
tidak berbentuk, tasybih biasa, hanya pada dari susunan kalimat yang seperti
itu terkandung pengertian tasybih, contoh:
1- فإن تفق الأنام وأنت منهم # فإن
المسك بعض دم الغزال
(jika engkau mengungguli semua manusia, padahal engkau sebagian
dari mereka, tidak apa, karena minyak kesturi sebagian dari rusa!)
Kata-katanya tidak berbentuk tasybih. Tetapi dari kalimat tersebut kita
dapat mengambil pengertian tasybih, yakni menyerupakan mukhatab dengan minyak
kesturi. Sebagaimana minyak kesturi berasal dari darah yang kotor dan hina.
Tetapi setelah jadi kesturi tetap mulia. Begitu pula mukhatab, sekalipun
asalnya hina tetapi sesudah mencapai derajat tinggi tetap mulia.
2- لا تنكرى عطل الكريم من الغني #
فالسيل حرب للمكان العالي
(jangan menghina kamu (perermpuan) tentang kekosongan orang
mulia dari kekayaan, karena banjir merupakan musuh bagi tempat yang tinggi)
Pada syair ini tidak terdapat kata-kata berbentuk tasybih, namun kita
mengerti didalamnya terkandung pengertian tasybih yaitu merupakan kekayaan
dengan banjir yang membawa segala kotoran. Sebagaimana banjir tidak mau naik ke
tempat yang tinggi, begitu pula kekayaan tidak mau menyertai orang yang mulia,
katanya.
Post : Aditya Miftah Abdul Rouf
ممتاز حقا...استمرّ هذه الكتابة لنشر العلوم الي الاخرين...
BalasHapusرائع 👍👍
BalasHapus