AD (728x60)

Selasa, 17 Januari 2017

Antara Kita dan Kopi Luwak

Share & Comment
sebut saja ini persahabatan yang nyata, antara kita dan secangkir kopi. kopi dalam cangkir bukan sebuah minuman yang sekali teguk lalu habis, layaknya  kita meminum jus atau air putih. menikmatinya sedikit demi sedikit, lengkap dengan aroma yang tak pernah bosan untuk di hirup. kupikir, secangkir kopi adalah sahabat, ia membantumu sedikit membereskan isi kepala yang penat atau memuntahkan semua pikiran pada isi cankir yang masih panas. ia setia menemani kita dalam setiap tegukan dengan waktu yang lama dan lengang. semua orang memiliki filosofinya masing-masing tentang kopi. kenyataannya, hari ini pecinta kopi semakin merajalela, orang kaya sibuk membangun cafe-cafe "yang mereka sebut keren" dan menciptakan kopi terbaru dengan aneka warna dan rasa. jaman kakekku, hanya ada kopi hitam nan pait saja, hari ini biji kopi terlahir dengan jutaan inovasi bahkan cita rasa yang berbeda. contohnya kopi luwak, nama kopi yang sudah tak asing bahkan tersedia berbentuk sachet di warung-warung terdekat. enak? ya, tentu enak. lalu muncul pertanyaan dari para pecinta kopi. bagaimana pembuatannya? apa sejarahnya? lalu,kopi luwak halalkah? akan aku ceritakan sedikit.
tercatat dalam sejarah, pada abad ke-18, perkebunan kopi pertama kali dibuka oleh negara belanda yang bibitnya diambil dari kopi arabika yang berasal dari yaman. saat itu belanda masih menggunakan sistem tanam paksa dalam moment penjajahannya di Indonesia. petani yang menanamnya sama sekali tak mencicipi hasilnya. seiiring berjalannya waktu, bisa dikatakan ini layaknya hama, tetapi tak merugikan. ada binatang sejenis tupai atau musang yang ditemukan memakan banyak buah kopi. ia adalah luwak. akantetapi, petani menemukan bahwa si luwak hanya memakan daging buah kopi saja,sedangkan biji kopinya masih utuh, tidak bisa dicerna oleh luwak tersebut.
penjaga pun memungut kotoran si luwak yang masih berbentuk biji kopi yang utuh dalam tumpukan kotorannya. mereka cuci, disanggrai lalu ditumbuk. hingga akhirnya mereka memutuskan untuk mencicipinya. alhasil, mereka merasa kopi dari kotoran luwak lebih lezat dan nikmat rasanya. lalu, kenapa kopi yang keluar dari lubang kotoran luwak lebih memiliki cita rasa yang sangat lezat?
Universitas Osaka di Jepang telah melakukan penelitian terhadap penemuan kopi ini, mereka mengungkapkan bahwa menemukan sebuah bahan kimia yang unik dalam kopi yang dikeluarkan oleh luwak. dan ternyata hewan luwak dapat memilih kopi yang enak menurut penciuman dan penilaian rasa mereka.
dalam kutipan Eiichirofukusaki (huffing tunpost, 2013) mereka mengungkapkan bahwa meneliti cara membedakan kopi biasa dengan kopi luwak. ternyata, kopi luwak lebih sedikit kandungan bakterinya dibandingkan dengan kopi biasa. pada proses fermentasi kopi luwak berasal dari enzim dan bakteri yang baik dalam perut luwak yang membuat kopi difermentasi dengan sempurna. enzim tersebut dapat mengurangi kadar protein dalam bijji kopi, sehingga pahitnya pun tak sepahit kopi biasa, memiliki aroma yang khas pula. maka, tak heran kopi luwak memiliki harga jual yang mahal.
peenahkah kamu menikmati secangkir kupi luwak sambil terbayang bahwa itu berasa dari kotoran luwak? apakah halal dikonsumsi?
halal dan haram jelas banyak perbedaan pendapat. meskipun banyak pertentangan tentang kehalalan kopi luwak, akantetapi sebagian besar ulama berpendapat hukumnya halal karena meskipun keluar bersama kotoran luwak namun kopi tersebut tidak tercerna sehinggan masih tetap memiliki sifat biji kopi yang utuh.  Wallahu'Alam. salam pecinta kopi![]Vsm
Tags:

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Popular Content

Recent Posts

Why to Choose RedHood?

Copyright © ASHABUL WARO | Designed by Templateism.com